Koramil 0824/09 Tempurejo Pantau Penutupan Pasar Hewan, Cagah Sebaran PMK

    Koramil 0824/09 Tempurejo Pantau Penutupan Pasar Hewan, Cagah Sebaran PMK

    JEMBER - Langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Jember melakukan penutupan sementara pasar hewan, dalam mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), mendapatkan dukungan penuh dari jajaran Forkopimda.

    Hal ini seperti yang dilakukan oleh Koramil 0824/09 Tempurejo, yang melakukan pemantauan penutupan pasar hewan Tempurejo pada Selasa 26/07/2022.

    Pantauan dilakukan bersama-sama oleh Anggota Koramil 0824/09 Tempurejo, Posek dan Satpol PP Kecamatan.

    Dalam wawancaranya Danramil 0824/09 Tempurejo Kapten Arm Sugiono menyampaikan, bahwa  penutupan sementara pasar hewan ini, dalam mempersempit ruang  penyebaran PMK.

    Untuk itu kita sampaikan kepada masyarakat disekita pasar, agar mereka memahami terkait tujuan penutupan ini, karena virus PMK sangat mudah menular. Jelas Kapten Arm Sugiono.

    Sementara itu Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, terkait hal tersebut menyampaikan, bahwa memang Bupati telah mengeluarka maaklumat  untuk menutup sementara pasar hewan, guna mencegah penyebaran PMK.

    Kita bersama jajaran sangat mendukung sekali , sehingga kita perintahkan jajaran untuk membantu sosialisasi kepada masyarakat terkait tujuan penutupan ini, kemudian sosialisasi kepada peternak agar menjaga kebersiha kandang dan lain-lain. Jelas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)

    jember jatim
    Siswandi

    Siswandi

    Artikel Sebelumnya

    Kapolres Jember Bersama Dandim 0824 Cek...

    Artikel Berikutnya

    Rayakan Harkopnas 2022 dengan jalan sehat...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Danramil 0824/12 Kaliwates Dampingi Kunjungan Tim Forkopimda, Pantau Langsung Pelaksanaan Pemungutan Suara Di TPS
    Penuh Perjuangan, Petugas Distribusikan Logistik Pilkada Menggunakan Kuda ke TPS Terpencil di Jember
    Kasdim 0824/Jember Ambil Apel Siaga Kodim, Antisipasi Perkembangan Situasi Wilayah
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami